Orlando, 2011. We are "Laskar Nusantara" (picture by: Afshan Javid,our friend from India)

Friday, August 17, 2012

Homeless Cat ( Kucing Jalanan )





Sudah nggak ingat kapan terakhir kali keluarga pelihara ayam kampuang, eh kampung :p. Tapi masih ingat dulu pernah rumahku sering kedatangan anak kecil, anak muda, abg, anak tua, eh orang dewasa :p bertujuan mau beli telor puyuh atau kadang beli burung puyuhnya sekalian.Dulu rumahku itu masih sering bocor dan harus siap siap puluhan ember untuk menampung air yang tak diharapkan. Kadang tidurpun tak nyenyak dengan kondisi seperti itu but alhamdulillah i have a home sweet home :). Bisinis burung puyuh ayah terhenti setelah kandang burung puyuh diserang seekor kobra jahat berbisa yang membunuh puyuh puyuh bisnis ayahku :( 

Sejak saat itu kami tidak memelihara binatang apapun. Orang tua cuma memelihara kami bertiga anak anak mereka yang siap meraih cita cita pengubah nasib keluarga dan bangsa. Singkat cerita, meski tidak pernah lagi pelihara binatang peliharaan, nggak jarang rumahku unofficially  terinvasi oleh oleh binatang liar seperti cicak, kodok, aligator (baca: kadal besar), ular (lagi) dan kucing. Nggak perlu diragukan lagi karena rumahku memang mewah alias mepet sawah kalo orang orang menyindirnya. Tak jarang teras rumah terinvasi oleh kotoran kotoran ayam bagai ranjau ketika hendak melintas keluar rumah jangan sampai lengah karena sekali lengah aku harus ke kamar mandi bersihiin kaki dari ranjau ranjau tahi ayam. Tetanggaku banyak yang pelihara ayam dan ayam ayamnya sangat suka hang out di teras rumah dan menyisakan ranjau ranjau organik berbau itu.

Malam malam terdengar suara seperti anak kecil tapi lama kelamaan terdengar seperti suara hewan bukan manusia. jelas saja malam malam setengah sadar mendengar kucing bertengkar di malam hari seperti mendengar tangisan bayi misterius (horor). Forget it. Kucing seringkali bernasib sial. Hewan ini seharusnya bertipe pet atau hewan peliharaan, tapi sayang hewan kesukaan Nabi Muhammad ini sering hidup sia sia dicampakkan keluarga asuhnya. Siapa yang ngga tega ngeliat ratapan mata kucing yang nggak pernah hepi. Mereka melas. Berbanding lurus dengan kebanyakan nasib mereka. Tapi kucing yang beruntung, disayang sayang pemiliknya diberi kemewahan. 

Rumahku sering terinvasi oleh kucing kucing jalanan ini. Sekedar mampir dan memberi ratapan penuh kemelasan itu mereka mengais sisa sisa makanan yang ada di dapur. Atau jika beruntung mereka mendapatkan makanan fresh keluarga kami sehingga balik kami yang meratap ke kucing :p. Nggak hanya di Indonesia saja, ketika aku tinggal setahun di USA, di basement apartemen ayah angkat buleku di sana, terdapat keluarga kucing jalanan yang mencari kehangatan dan menyambung hidup. Sering ayah angkatku mampir dan aku pun menyaksikan ratapan kucing Amerika Serikat, memberi makan dan say hello sebelum beliau ke kantor dan aku pergi ke sekolah. Dan yang paling aku khawatirkan adalah ketika musim dingin yang menusuk itu bagaimana nasib kucing kucing jalanan itu? Aku bahkan tak sanggup lagi menyaksikan ratapannya. Semoga mereka bertahan. Semakin miris karena salah satu diantara kucing kucing itu ada yang berkaki tiga...
semoga bisa mengambil hikmah dari tulisan ini. tulisan pertamaku di tahun 2012 setelah satu tahun lebih vakum. thanks for reading :)

No comments:

Post a Comment

Friday, August 17, 2012

Homeless Cat ( Kucing Jalanan )





Sudah nggak ingat kapan terakhir kali keluarga pelihara ayam kampuang, eh kampung :p. Tapi masih ingat dulu pernah rumahku sering kedatangan anak kecil, anak muda, abg, anak tua, eh orang dewasa :p bertujuan mau beli telor puyuh atau kadang beli burung puyuhnya sekalian.Dulu rumahku itu masih sering bocor dan harus siap siap puluhan ember untuk menampung air yang tak diharapkan. Kadang tidurpun tak nyenyak dengan kondisi seperti itu but alhamdulillah i have a home sweet home :). Bisinis burung puyuh ayah terhenti setelah kandang burung puyuh diserang seekor kobra jahat berbisa yang membunuh puyuh puyuh bisnis ayahku :( 

Sejak saat itu kami tidak memelihara binatang apapun. Orang tua cuma memelihara kami bertiga anak anak mereka yang siap meraih cita cita pengubah nasib keluarga dan bangsa. Singkat cerita, meski tidak pernah lagi pelihara binatang peliharaan, nggak jarang rumahku unofficially  terinvasi oleh oleh binatang liar seperti cicak, kodok, aligator (baca: kadal besar), ular (lagi) dan kucing. Nggak perlu diragukan lagi karena rumahku memang mewah alias mepet sawah kalo orang orang menyindirnya. Tak jarang teras rumah terinvasi oleh kotoran kotoran ayam bagai ranjau ketika hendak melintas keluar rumah jangan sampai lengah karena sekali lengah aku harus ke kamar mandi bersihiin kaki dari ranjau ranjau tahi ayam. Tetanggaku banyak yang pelihara ayam dan ayam ayamnya sangat suka hang out di teras rumah dan menyisakan ranjau ranjau organik berbau itu.

Malam malam terdengar suara seperti anak kecil tapi lama kelamaan terdengar seperti suara hewan bukan manusia. jelas saja malam malam setengah sadar mendengar kucing bertengkar di malam hari seperti mendengar tangisan bayi misterius (horor). Forget it. Kucing seringkali bernasib sial. Hewan ini seharusnya bertipe pet atau hewan peliharaan, tapi sayang hewan kesukaan Nabi Muhammad ini sering hidup sia sia dicampakkan keluarga asuhnya. Siapa yang ngga tega ngeliat ratapan mata kucing yang nggak pernah hepi. Mereka melas. Berbanding lurus dengan kebanyakan nasib mereka. Tapi kucing yang beruntung, disayang sayang pemiliknya diberi kemewahan. 

Rumahku sering terinvasi oleh kucing kucing jalanan ini. Sekedar mampir dan memberi ratapan penuh kemelasan itu mereka mengais sisa sisa makanan yang ada di dapur. Atau jika beruntung mereka mendapatkan makanan fresh keluarga kami sehingga balik kami yang meratap ke kucing :p. Nggak hanya di Indonesia saja, ketika aku tinggal setahun di USA, di basement apartemen ayah angkat buleku di sana, terdapat keluarga kucing jalanan yang mencari kehangatan dan menyambung hidup. Sering ayah angkatku mampir dan aku pun menyaksikan ratapan kucing Amerika Serikat, memberi makan dan say hello sebelum beliau ke kantor dan aku pergi ke sekolah. Dan yang paling aku khawatirkan adalah ketika musim dingin yang menusuk itu bagaimana nasib kucing kucing jalanan itu? Aku bahkan tak sanggup lagi menyaksikan ratapannya. Semoga mereka bertahan. Semakin miris karena salah satu diantara kucing kucing itu ada yang berkaki tiga...
semoga bisa mengambil hikmah dari tulisan ini. tulisan pertamaku di tahun 2012 setelah satu tahun lebih vakum. thanks for reading :)

No comments:

Post a Comment