Orlando, 2011. We are "Laskar Nusantara" (picture by: Afshan Javid,our friend from India)

Wednesday, October 31, 2012

Pesantren Bukan Lagi Sebuah Bengkel


Thesis : peran pesantren dalam membangun kualitas pendidikan pada anak serta keunggulan pesantren dibandingkan dengan sekolah umum / formal
Bab I
Pendahuluan
            Pada zaman dahulu pada saat lembaga-lembaga pendidikan mulai muncul di dunia Islam, masjid merupakan tempat asal mula pendidikan dilaksanakan dan ditransferkan. Kemudian berkembang pada munculnya maktab atau bisa disebut juga dengan adanya tempat-tempat khsus untuk menuntut ilmu pada zaman itu. Semua ini didasarkan perintah Allah serta himbauan Nabi Muhammad  SAW tentang pentingnya membaca dan menuntut ilmu. Dari sejarah lembaga pendidikan dari era Islam terdahulu, terjadi turun-temurun tradisi menuntut ilmu di masjid dan di maktab atau tempat-tempat khusus untuk menuntut ilmu hingga sekarang. Contoh lembaga pendidikan yang merupakan hasil turun-temurun lembaga pendidikan era Islam terdahulu adalah Pesantren. Pesantren, atau biasa juga disebut dengan pondok pesantren (ponpes) adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan nilai-nilai pada Al Quran dan Hadits. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pesantren yang besar dan ini menjadi salah satu keunikan dan salah satu ciri khas yang membedakan antar lembaga-lembaga pendidikan di  Indonesia. Dari era ke era jumlah lembaga pendidikan pesantren ini kian banyak karena selain karena jumlah populasi warga mayoritas Islam di Indonesia kian meningkat, juga karena perkembangan zaman yang begitu cepat sehingga banyak orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di pesantren.
            Namun, persepsi masyarakat akan pesantren akhir-akhir ini sering mengalami kesalahpahaman dan cenderung mengidentikkan pesantren dengan “bengkel”.Bengkel adalah suatu tempat untuk memperbaiki motor / mobil yang sedang rusak sehingga bisa berfungsi dengan baik seperti semula. Kebanyakan masyarakat di Indonesia mengidentikkan pesantren dengan bengkel karena mereka menganggap di pesantren lah tempat anak-anak nakal berada, anak-anak nakal yang dimasukkan ke pesantren supaya bisa mengurangi atau menghilangkan kenakalannya. Jadi dari sini timbul persepsi negatif tentang pesantren karena dianggap sebagai bengkel bagi anak-anak nakal dan orang tua menginginkan pesantren untuk memperbaiki disorientasi moral yang terjadi pada anaknya tersebut. Dan di artikel tiga halaman ini saya akan memberikan analisa saya tentang pesantren dan membuktikan bahwa Pesantren bukan “Bengkel” seperti apa yang ada di perspektif masyrakat saat ini. Saya juga akan menjelaskan bagaimana peran pesantren ini dalam meningkatkan kualitas keilmuan siswa serta keunggulannya dibandingkan dengan sekolah umum / formal.

Hal-hal yang Membedakan Pesantren Dengan Lembaga Pendidikan  Umum / Sekolah Formal
            Hal-hal utama yang membedakan pesantren dengan sekolah umum / formal adalah pada substansi pembelajaran yang menekankan dan bersumber dari pelajaran-pelajaran agama Islam. Hal ini memang ada di kuikulum sekolah umum / formal tentang pelajaran agama Islam, tapi tidak seintensif di pesantren. Contohnya, di pesantren, siswa akan belajar lebih banyak pelajaran-pelajaran agama seperti ilmu fiqh, akhlak, hadis, tauhid dan lain sebagainya. Di sekolah umum / formal, siswa hanya mendapatkan pelajaran agama secara garis besar dan tidak intensif seperti yang ada di pesantren. Sehingga dapat disimpulkan bahwa poin mendasar yang membedakan pesantren dengan sekolah umum / formal adalah pada substansi pelajaran-pelajaran agama yang diajarkan kepada siswanya.
            Lebih lanjut tentang apa yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal ialah pada sistem pembelajarannya. Karena pesantren merupakan tradisi turun menurun dari lembaga pendidikan era Islam terdahulu, jadi di pesantren masih ada kegiatan belajar mengajar yang berpusat di Masjid atau dengan siswanya mendapatkan ilmu dari gurunya dengan belajar di serambi masjid. Jadi ini juga menjadi poin yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal. Selain itu, di pesantren juga siswa tidak tinggal bersama orang tua karena siswa tinggal di lingkungan pesantren seperti di asrama-asrama dan belajar hidup mandiri. Berbeda dengan sekolah umum / formal di mana siswa masih tinggal bersama orang tua dan tidak tinggal di asrama-asrama seperti para siswa di pesantren. Sebelumnya, pesantren memang lebih menekankan pada pembelajaran pelajaran-pelajaran agama seperti beberapa contoh yang saya sebutkan tadi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini muncul pesantren-pesantren modern yang memiliki kurikulum yang ada di sekolah umum / formal. Sehingga pesantren modern ini memiliki keunggulan karena siswa disamping belajar intensif tentang pelajaran-pelajaran agama, mereka juga mempelajari apa yang siswa di sekolah umum / formal seperti matematika, sains, bahasa, dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren modern muncul untuk menjawab tantangan era baru atau era modern yang menuntut siswa untuk lebih paham mengenai hal-hal baru di luar sana dengan mengajarkan para siswanya pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah umum / formal. Selain itu, di pesantren modern yang juga memiliki kurikulum di sekolah formal / umum, siswa juga akan mendapatkan ijazah yang sama dengan apa yang didapatkan siswa di sekolah umum karena memang sudah diakui. Beberapa pesantren memang tidak mengeluarkan ijazah, tapi siswanya tetap bisa mendapatkan ijazah itu dengan program ujian penyetaraan. Dari sini perlahan-lahan kita bisa tahu apa sebenarnya keunggulan dari pesantren ini disbanding dengan sekolah umum / formal.
Apa manfaatnya jika kita memasukkan anak kita ke Pesantren?
            Seperti apa yang saya jelaskan di awal artikel ini, pesantren memberikan pembelajaran intensif tentang pelajaran-pelajaran agama yang tidak akan didapat secara intensif di sekolah umum / formal. Pesantren bukan lagi bengkel atau tempat untuk memperbaiki kenakalan anak melainkan di sini pesantren adalah tempat untuk anak menempa diri, berprestasi dan belajar mandiri karena jauh dari orang tua. Pesantren saat ini memiliki objektif untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang kian berat di masa depan. Tantangan-tantangan ini tidak hanya tantangan intelektual tetapi juga tantangan dalam menghadapi krisis moral serta mencegah anak terjerembab dalam ketidakpahaman tentang agama Islam yang dianutnya.
            Karena di pesantren siswa lebih intensif mempelajari agama, siswa lebih siap dalam mempersiapkan hidupnya dengan modal-modal dasar agama yang kuat. Dibandingkan dengan anak yang sekolah di lembaga pendidikan umum / formal. Mereka bahkan masih banyak yang tidak memahami agama dan kesulitan untuk mempersiapkan diri mereka dengan modal agama yang kuat. Jadi manfaat utama menyekolahkan anak kita di pesantren adalah anak akan mendapat dasar agama yang kuat untuk mempersiapkan diri mereka di masa yang akan datang dengan modal pengetahuan agama yang kuat.
            Siapa bilang pesantren kalah dengan sekolah umum / formal dalam hal prestasi akademik? Tentu saja tidak. Siswa dari pesantren mampu bersaing dengan anak-anak dari sekolah formal dalam kompetisi kompetisi sains atau yang lainnya. Di pesantren siswa masih bisa berprestasi dan juga hal ini karena mereka juga belajar pelajaran formal dan diajar oleh pengajar-pengajar yang kompeten seperti di sekolah formal sehingga siswa dari pesantren mampu bersaing dan berprestasi. Tidak kalah dengan mereka yang ada di sekolah formal.
            Kesimpulan yang bisa diambil dari artikel ini adalah, pesantren bukan lagi berperan sebagai bengkel karena ternyata banyak keunggulan-keunggulan pesantren yang bisa membuat anak-anak kita menjadi generasi yang lebih siap menghadapi tantangan era modern dan era globalisasi ini dengan modal agama yang kuat, dan juga modal intelektual yang mumpuni.

No comments:

Post a Comment

Wednesday, October 31, 2012

Pesantren Bukan Lagi Sebuah Bengkel


Thesis : peran pesantren dalam membangun kualitas pendidikan pada anak serta keunggulan pesantren dibandingkan dengan sekolah umum / formal
Bab I
Pendahuluan
            Pada zaman dahulu pada saat lembaga-lembaga pendidikan mulai muncul di dunia Islam, masjid merupakan tempat asal mula pendidikan dilaksanakan dan ditransferkan. Kemudian berkembang pada munculnya maktab atau bisa disebut juga dengan adanya tempat-tempat khsus untuk menuntut ilmu pada zaman itu. Semua ini didasarkan perintah Allah serta himbauan Nabi Muhammad  SAW tentang pentingnya membaca dan menuntut ilmu. Dari sejarah lembaga pendidikan dari era Islam terdahulu, terjadi turun-temurun tradisi menuntut ilmu di masjid dan di maktab atau tempat-tempat khusus untuk menuntut ilmu hingga sekarang. Contoh lembaga pendidikan yang merupakan hasil turun-temurun lembaga pendidikan era Islam terdahulu adalah Pesantren. Pesantren, atau biasa juga disebut dengan pondok pesantren (ponpes) adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan nilai-nilai pada Al Quran dan Hadits. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pesantren yang besar dan ini menjadi salah satu keunikan dan salah satu ciri khas yang membedakan antar lembaga-lembaga pendidikan di  Indonesia. Dari era ke era jumlah lembaga pendidikan pesantren ini kian banyak karena selain karena jumlah populasi warga mayoritas Islam di Indonesia kian meningkat, juga karena perkembangan zaman yang begitu cepat sehingga banyak orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di pesantren.
            Namun, persepsi masyarakat akan pesantren akhir-akhir ini sering mengalami kesalahpahaman dan cenderung mengidentikkan pesantren dengan “bengkel”.Bengkel adalah suatu tempat untuk memperbaiki motor / mobil yang sedang rusak sehingga bisa berfungsi dengan baik seperti semula. Kebanyakan masyarakat di Indonesia mengidentikkan pesantren dengan bengkel karena mereka menganggap di pesantren lah tempat anak-anak nakal berada, anak-anak nakal yang dimasukkan ke pesantren supaya bisa mengurangi atau menghilangkan kenakalannya. Jadi dari sini timbul persepsi negatif tentang pesantren karena dianggap sebagai bengkel bagi anak-anak nakal dan orang tua menginginkan pesantren untuk memperbaiki disorientasi moral yang terjadi pada anaknya tersebut. Dan di artikel tiga halaman ini saya akan memberikan analisa saya tentang pesantren dan membuktikan bahwa Pesantren bukan “Bengkel” seperti apa yang ada di perspektif masyrakat saat ini. Saya juga akan menjelaskan bagaimana peran pesantren ini dalam meningkatkan kualitas keilmuan siswa serta keunggulannya dibandingkan dengan sekolah umum / formal.

Hal-hal yang Membedakan Pesantren Dengan Lembaga Pendidikan  Umum / Sekolah Formal
            Hal-hal utama yang membedakan pesantren dengan sekolah umum / formal adalah pada substansi pembelajaran yang menekankan dan bersumber dari pelajaran-pelajaran agama Islam. Hal ini memang ada di kuikulum sekolah umum / formal tentang pelajaran agama Islam, tapi tidak seintensif di pesantren. Contohnya, di pesantren, siswa akan belajar lebih banyak pelajaran-pelajaran agama seperti ilmu fiqh, akhlak, hadis, tauhid dan lain sebagainya. Di sekolah umum / formal, siswa hanya mendapatkan pelajaran agama secara garis besar dan tidak intensif seperti yang ada di pesantren. Sehingga dapat disimpulkan bahwa poin mendasar yang membedakan pesantren dengan sekolah umum / formal adalah pada substansi pelajaran-pelajaran agama yang diajarkan kepada siswanya.
            Lebih lanjut tentang apa yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal ialah pada sistem pembelajarannya. Karena pesantren merupakan tradisi turun menurun dari lembaga pendidikan era Islam terdahulu, jadi di pesantren masih ada kegiatan belajar mengajar yang berpusat di Masjid atau dengan siswanya mendapatkan ilmu dari gurunya dengan belajar di serambi masjid. Jadi ini juga menjadi poin yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal. Selain itu, di pesantren juga siswa tidak tinggal bersama orang tua karena siswa tinggal di lingkungan pesantren seperti di asrama-asrama dan belajar hidup mandiri. Berbeda dengan sekolah umum / formal di mana siswa masih tinggal bersama orang tua dan tidak tinggal di asrama-asrama seperti para siswa di pesantren. Sebelumnya, pesantren memang lebih menekankan pada pembelajaran pelajaran-pelajaran agama seperti beberapa contoh yang saya sebutkan tadi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini muncul pesantren-pesantren modern yang memiliki kurikulum yang ada di sekolah umum / formal. Sehingga pesantren modern ini memiliki keunggulan karena siswa disamping belajar intensif tentang pelajaran-pelajaran agama, mereka juga mempelajari apa yang siswa di sekolah umum / formal seperti matematika, sains, bahasa, dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren modern muncul untuk menjawab tantangan era baru atau era modern yang menuntut siswa untuk lebih paham mengenai hal-hal baru di luar sana dengan mengajarkan para siswanya pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah umum / formal. Selain itu, di pesantren modern yang juga memiliki kurikulum di sekolah formal / umum, siswa juga akan mendapatkan ijazah yang sama dengan apa yang didapatkan siswa di sekolah umum karena memang sudah diakui. Beberapa pesantren memang tidak mengeluarkan ijazah, tapi siswanya tetap bisa mendapatkan ijazah itu dengan program ujian penyetaraan. Dari sini perlahan-lahan kita bisa tahu apa sebenarnya keunggulan dari pesantren ini disbanding dengan sekolah umum / formal.
Apa manfaatnya jika kita memasukkan anak kita ke Pesantren?
            Seperti apa yang saya jelaskan di awal artikel ini, pesantren memberikan pembelajaran intensif tentang pelajaran-pelajaran agama yang tidak akan didapat secara intensif di sekolah umum / formal. Pesantren bukan lagi bengkel atau tempat untuk memperbaiki kenakalan anak melainkan di sini pesantren adalah tempat untuk anak menempa diri, berprestasi dan belajar mandiri karena jauh dari orang tua. Pesantren saat ini memiliki objektif untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang kian berat di masa depan. Tantangan-tantangan ini tidak hanya tantangan intelektual tetapi juga tantangan dalam menghadapi krisis moral serta mencegah anak terjerembab dalam ketidakpahaman tentang agama Islam yang dianutnya.
            Karena di pesantren siswa lebih intensif mempelajari agama, siswa lebih siap dalam mempersiapkan hidupnya dengan modal-modal dasar agama yang kuat. Dibandingkan dengan anak yang sekolah di lembaga pendidikan umum / formal. Mereka bahkan masih banyak yang tidak memahami agama dan kesulitan untuk mempersiapkan diri mereka dengan modal agama yang kuat. Jadi manfaat utama menyekolahkan anak kita di pesantren adalah anak akan mendapat dasar agama yang kuat untuk mempersiapkan diri mereka di masa yang akan datang dengan modal pengetahuan agama yang kuat.
            Siapa bilang pesantren kalah dengan sekolah umum / formal dalam hal prestasi akademik? Tentu saja tidak. Siswa dari pesantren mampu bersaing dengan anak-anak dari sekolah formal dalam kompetisi kompetisi sains atau yang lainnya. Di pesantren siswa masih bisa berprestasi dan juga hal ini karena mereka juga belajar pelajaran formal dan diajar oleh pengajar-pengajar yang kompeten seperti di sekolah formal sehingga siswa dari pesantren mampu bersaing dan berprestasi. Tidak kalah dengan mereka yang ada di sekolah formal.
            Kesimpulan yang bisa diambil dari artikel ini adalah, pesantren bukan lagi berperan sebagai bengkel karena ternyata banyak keunggulan-keunggulan pesantren yang bisa membuat anak-anak kita menjadi generasi yang lebih siap menghadapi tantangan era modern dan era globalisasi ini dengan modal agama yang kuat, dan juga modal intelektual yang mumpuni.

No comments:

Post a Comment