Orlando, 2011. We are "Laskar Nusantara" (picture by: Afshan Javid,our friend from India)
Showing posts with label Keseharian saya di Portland. Show all posts
Showing posts with label Keseharian saya di Portland. Show all posts

Thursday, April 14, 2011

Pesawat Terbang

Pukul 15.10 waktu setempat. Saya masih berada di kelas bahasa Inggris pada jam ke 7. Disebelah saya si Daniel sedang sibuk dengan iphone nya. Sedangkan di belakang saya, Schaar,Iiro,Jack,Sean,dan AJ sedang mengobrol dan bercanda. Tepat di depan saya ada 4 bangku kosong di mana Kathleen,Kayla,Robert, dan Will sedang absen hari ini. Oiya, kelas ini menggunakan pola tempat duduk berbentuk huruf “U”. Dan saya berada di salah satu deret yang saling berhadapan. Di Kelas bahasa Inggris saya cukup kenal banyak teman Karena kelas ini hanya untuk seniors (kelas 12) dan semuanya seumuran. Untuk hari ini, Ms. Janet Dakin meminta murid-muridnya untuk membuat outline essay yang akan kita jadikan sebagai tugas kelas di hari kamis nanti. Boro-boro outline, sebiji ide pun tak kunjung kudapat. Kemudian tiba-tiba muncullah di benak dua patah kata, “Pesawat Terbang”. Bel pun tak kunjung berdering karena hari bel sedang rusak dan digantikan oleh dering telepon yang disediakan di setiap kelas. 15.15 “bel” tanda pelajaran berakhir pun berdering. Sejenak kulihat ke luar via jendela kelas sebelum kutatih gitar tuk dibawa pulang, cuaca cukup cerah di luar. Dalam hati pun berkata “tumben Portland cerah.biasanya juga basah hujan terus” dan itupun dalam bahasa Inggris.hehe.

            Kuputuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Saya pun berbelok ke halte yang bukan di seberang jalan di mana tempat biasanya saya menunggu bus untuk pulang ke rumah. Berhentilah saya di halte bus yang menuju arah downtown Portland. Sambil membawa gitar dan sedikit mengecek jam di hape Samsung warna biru saya. Tidak lama bus menuju downtown Portland pun telah dating. Sebelum beranjak naik bus, sekali lagi, “Pesawat Terbang” muncul di pikiran saya.

            Hari cerah begini memang pas buat jalan-jalan. Downtown Portland pilihan saya. Kebetulan saya hendak mendaftar ke Cami Curtis Performing Arts buat kelas hip hop sekalian juga ngeliat stadion baru Portland Timbers, tim sepak bola warga Portland yang tahun ini masuk MLS (liga utama Amerika Serikat).
            Dalam perjalanan,di dalam bus, saya mengingat-ingat masa kecil saya. Dulu waktu kecil, setiap ada pesawat terbang melintas di udara dan terdengar suaranya dari kejauhan, saya selalu langsung keluar rumah dan menatap ke langit untuk melihat pesawat terbang. Biasanya juga saya berteriak “hoy kapal terbang, njaluk duwite!!” (hoy, pesawat t erbang, minta duitnya!!). Dulu waktu kecil saya beranggapan pesawat terbang bakal jatohin duit dari udara buat rakyat-rakyat jelata di daratan. Dan dulu saya beranggapan kalau semua yang naik pesawat terbang itu orang-orang kaya. Dan kemudian saat itu juga saya dan kebanyakan anak-anak seumuran saya waktu kecil bercita-cita buat jadi pilot. Atau juga bercita-cita jadi dokter yang nantinya naik helikopter.
            Sejak kecil saya ingin sekali naik pesawat terbang. Ketika kedua orang tua saya berangkat haji di tahun 2004 lalu, saya merasa senang sekaligus iri karena ayah dan ibu bakalan naik pesawat terbang. Selain kemahalan, keluarga saya nggak bakal naik pesawat terbang rame-rame karena memang kita tidak pernah pergi jauh seperti ke luar negeri.
            Kemudian di umur 17 adalah umur ketika saya merasakan naik pesawat. Bersama teman-teman AFS Chapter Surabaya saya berangkat ke Jakarta untuk menghadiri orientasi Nasional keberangkatan para siswa pertukaran pelajar se Indonesia. Saya duduk di pinggir jendela bersama Hersanti Rahayu di sebelah saya. Mulai dari take off hingga landing saya bolak-balik menengok ke jendela pesawat melihat daratan,gedung-gedung,rumah,pohon-pohon,dan sungai yang terlihat seperti miniatur belaka. Saya ingat waktu itu Lion Air pesawatnya. Akhirnya keinginan dari kecil pun tercapai juga. Dan tentunya untuk pergi ke Amerika saya bakalan naik pesawat. Jadi 10 hari kemudian saya naik pesawat lagi untuk ke Amerika Serikat. Kali ini pesawatnya jauh lebih gede. Lama perjalanan dari Indonesia ke Amerika menempuh sekitar 27 jam waktu itu termasuk transit di Jerman selama 6-7 jam. Dan saat itulah saya mengenal istilah jet lag. Di amerika pun ternyata saya dapat kesempatan naik pesawat lagi.hehe. Waktu itu bulan februari 2011 saya naik pesawat dari Portland ke Orlando yang jaraknya seperti dari sabang ke merauke, 6 jam perjalanan berangkat  6 jam perjalanan pulang. Oke sepertinya saya sudah puas cerita tentang pesawat sampai-sampai saya mbelengerí sama yang namanya naik pesawat. Memang Allah selalu merencanakan sesuatu dibalik sesuatu.

            …..
saat menulisa artikel ini (tampak samping)

saat menulis artikel ini (tampak depan)

kaca mata baru $10 an.hehe
            8 menit kemudian bus yang saya tumpangi sudah memasuki downtown Portland. Teringat tadi saya melihat pria berkaca mata hitam keren duduk di halte membuat saya ingin punya kaca mata hitam supaya terlihat keren seperti pria tadi.hehe. Turunlah saya di halte downtown Portland dan langsung bertolak menuju Pioneer Place Mall. Dengan membawa gitar saya berjalan dari halte downtown ke mall yang tepat berada di jantung kota Portland itu. Dengan membawa gitar pula saya memasuki mall terlihat seperti pengamen jalanan downtown Portland saja.Bukan, saya cuma siswa Wilson High School yang mengambil kelas gitar.hehe. H&M adalah toko tujuan saya. Saya sudah mengincar kaca mata 10 dolaran sejak lama di sana.haha. setelah saya coba beberapa kaca mata akhir nya jatuh pada kaca mata pada gambar di atas.
            Setelah itu saya langsung menuju MAX station untuk menunggu MAX (sejenis kereta listrik) menuju arah tempat dance studio. Akhirnya saya mengambil 4 kelas hip hop dan siap untuk memulai pelajaran hip hop hari kamis. Doakan semoga lancar ya! Dan ditunggu ceritanya pastinya.: )

Sunday, December 12, 2010

Jalan-jalan di Downtown Portland bareng Irvan & Ditra

Gaya narsis dengan si Ditra
hai hai. apa kabar ? pasti sedang gembira semua ya! semoga makin terhibur dengan posting saya kali ini.
Radiv,Ditra,Irvan sudah kenyang

Dengan si Irvan bak artis!
Saya posting sedikit cerita ketika saya jalan-jalan bersama Ditra,teman saya asal semarang,dan Irvan,teman saya asal Bandung. Kami bertiga ditempatkan di state yang sama,Oregon,USA. Saya dan Ditra di Portland, Irvan di Hillsboro,kota sebelah Portland. Hari itu hari Minggu,5 Desember 2010. Berawal dari si Irvan yang ingin berkunjung ke Portland untuk menukar kamera digital barunya di salah satu toko elektronik di Portland. Saya pun amat sangat bersedia menemani Irvan karena cukup lama tidak bertemu. Kita sepakat untuk bertemu pada hari minggu. Saya juga mengirim sms ke Ditra untuk sekalian jalan-jalan bertiga! Irvan berangkat dari Hillsboro sekitar pukul 10 pagi via MAX (Metro Area Express), semacam kereta listrik. Saya berangkat menemui Irvan di Beaverton Transit Center. Sebelumnya, saya mendapat pesan singkat dari Irvan kalau dia salah turun satu stasiun sebelum Beaverton Transit Center.Tapi akhirnya kita bertemu. Kita berdua melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan menggunakan bus. karena tidak ada bus jurusan mall yang kita tuju, kita harus oper ke bus lain. Kebetulan bus 54 yang kita naiki melintas di depan apartemen host family saya tinggal. Daripada menunggu di pinggir jalan, saya ajak Irvan ke rumah host family saya sambil menunggu bus nomor 56 datang. Saya cek di internet bus nomor 56 akan datang dalam 30 menit. Kita menunggu bus sambil main FIFA di PS3. Saya mengalahkan Irvan yang menggunakan Real Madrid di FIFA sedang saya memakai Barcelona! yeah!
menyantap sushi dan japanese food lain di sushi land!

30 menit berselang kita menuju bus stop dan berangkat menuju Washington Square. Dan di sana, si Ditra sudah menunggu sekitar 1 jam lebih! Jangan salahkan kita,tapi sopir bus nya ya Ditra! haha. Setelah urusan selesai di Washington, kita bertiga kelaparan dan sepakat untuk having lunch di Sushi Land, downtown Portland! Kita berangkat menggunakan bus nomor 56 menuju downtown,kemudian sesampainya di downtown kita oper lagi menggunakan street car. semacam kereta listrik seperti MAX yang ber rute di downtown saja.Sesampainya di sushi land, saya dan ditra menghabiskan 15 dolar sedangkan irvan sekitar 4 dolar. Saya dan Ditra sangat kelaparan sepertinya, tapi Irvan cepat sekali untuk kenyang!
Setelah terpuaskan di sushi land, kita beranjak ke pioneer square untuk bertemu host brother Irvan asal Moldova. Saya dan Irvan sedang butuh hoody keren. Kita ke mall lagi. Saya dan Irvan patungan buat beli 2 hoody karena beli satu, dapet 1 diskon 50% hehe.
kemudian saya berpisah dengan Irvan dan Ditra karena jalur pulang ke rumah yang berbeda. what a beautiful day

Friday, December 10, 2010

Ngeblog di Wilson High School

Saya posting blog di pelajaran Computer Science. Lagi kurang mood garap tugas di pelajaran ini. Saya rasa ngeblog bisa menghilangkan kepenatan dan sedikit bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan waktu. Daripada nganggur. Nih teman di sebelah saya malah main game gitu karena nothing to do. haha. di pelajaran computer science saya diajari bagaimana melakukan pemorgraman di microsoft visual c++. Pemograman dengan memasukan kode kode sehingga nanti muncul menjadi aplikasi yang bermacam-macam. Pelajaran ini lumayan sulit dan saya harus berusaha dobel di samping berfikir menemukan kode kode saya juga bekerja keras menerjemahkan intruksi yang ada di setiap tugas di kelas ini. haha. Menantang tentunya. saya sudah menggarap beberapa pemograman seperti, menghitung rumus kuadratik, tebak angka, program yang bisa menghitung nilai rata-rata siswa dengan praktis, program menghitung phytagoras, dan lain sebagainya. jadi.  ini lumayan bermanfaat!. ah saya ingin kembali bertugas! sungkan sama guru saya, Mr. Bartlo.hehe

Thursday, December 9, 2010

Portland oh Portland..

Portland di malam hari
Cerita berlanjut. Sebelumnya, maaf, grammar bahasa Indonesia saya sangat parah separah grammar bahasa inggris dan grammar suroboyoan saya.hehe. Singkat cerita, saya ditempatkan di Portland, Oregon. Di mana itu? Amerika pastinya. Memang. Saya sendiri juga tidak tahu ketika dulu mendapat info kalau saya ditempatkan di kota ini. Dan setelah setelah searching di google, ternyata Portland adalah kota yang sangat indah!! Portland berada di Northwest USA. Amerika sebelah barat laut. Sedikit berada di Utara. dan dingin tentunya.


Pemandangan indah khas Northwest dengan Mt. Hood yang tertutup es
dan Portland adalah salah satu lokasi syuting film "twilight" yang digandrungi remaja indonesia itu loh.haha. Setelah nonton seri pertama film tersebut, saya menangkap salah satu lokasi syuting twilight dan saya juga sempat ambil gambar di lokasi tersebut. yap, saya sukses mengambil gambar di salah satu lokasi twilight. Yaitu di Multnomah Falls. Air terjun tertinggi kedua di Amerika.
Berfoto di salah satu lokasi syuting "twilight movie", Multnomah FallsPortland
Selebihnya tempat syuting lainnya,terutama lokasi sekolah, bukanlah benar-benar di Forks,melainkan di Madison High School Portland. Tidak begitu jauh dengan lokasi sekolah saya, Wilson High School.



Portland adalah kota metropolis. Namun, metropolis Portland amat sangat berbeda dengan kota-kota metropolis lain di dunia. Meski metropolis, Portland sangatlah hijau! di balik gedung-gedung bertingkat, masih banyak ditemukan lokasi-lokasi teduh. sebuah kondisi yang amat saya sukai.
Showing posts with label Keseharian saya di Portland. Show all posts
Showing posts with label Keseharian saya di Portland. Show all posts

Thursday, April 14, 2011

Pesawat Terbang

Pukul 15.10 waktu setempat. Saya masih berada di kelas bahasa Inggris pada jam ke 7. Disebelah saya si Daniel sedang sibuk dengan iphone nya. Sedangkan di belakang saya, Schaar,Iiro,Jack,Sean,dan AJ sedang mengobrol dan bercanda. Tepat di depan saya ada 4 bangku kosong di mana Kathleen,Kayla,Robert, dan Will sedang absen hari ini. Oiya, kelas ini menggunakan pola tempat duduk berbentuk huruf “U”. Dan saya berada di salah satu deret yang saling berhadapan. Di Kelas bahasa Inggris saya cukup kenal banyak teman Karena kelas ini hanya untuk seniors (kelas 12) dan semuanya seumuran. Untuk hari ini, Ms. Janet Dakin meminta murid-muridnya untuk membuat outline essay yang akan kita jadikan sebagai tugas kelas di hari kamis nanti. Boro-boro outline, sebiji ide pun tak kunjung kudapat. Kemudian tiba-tiba muncullah di benak dua patah kata, “Pesawat Terbang”. Bel pun tak kunjung berdering karena hari bel sedang rusak dan digantikan oleh dering telepon yang disediakan di setiap kelas. 15.15 “bel” tanda pelajaran berakhir pun berdering. Sejenak kulihat ke luar via jendela kelas sebelum kutatih gitar tuk dibawa pulang, cuaca cukup cerah di luar. Dalam hati pun berkata “tumben Portland cerah.biasanya juga basah hujan terus” dan itupun dalam bahasa Inggris.hehe.

            Kuputuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Saya pun berbelok ke halte yang bukan di seberang jalan di mana tempat biasanya saya menunggu bus untuk pulang ke rumah. Berhentilah saya di halte bus yang menuju arah downtown Portland. Sambil membawa gitar dan sedikit mengecek jam di hape Samsung warna biru saya. Tidak lama bus menuju downtown Portland pun telah dating. Sebelum beranjak naik bus, sekali lagi, “Pesawat Terbang” muncul di pikiran saya.

            Hari cerah begini memang pas buat jalan-jalan. Downtown Portland pilihan saya. Kebetulan saya hendak mendaftar ke Cami Curtis Performing Arts buat kelas hip hop sekalian juga ngeliat stadion baru Portland Timbers, tim sepak bola warga Portland yang tahun ini masuk MLS (liga utama Amerika Serikat).
            Dalam perjalanan,di dalam bus, saya mengingat-ingat masa kecil saya. Dulu waktu kecil, setiap ada pesawat terbang melintas di udara dan terdengar suaranya dari kejauhan, saya selalu langsung keluar rumah dan menatap ke langit untuk melihat pesawat terbang. Biasanya juga saya berteriak “hoy kapal terbang, njaluk duwite!!” (hoy, pesawat t erbang, minta duitnya!!). Dulu waktu kecil saya beranggapan pesawat terbang bakal jatohin duit dari udara buat rakyat-rakyat jelata di daratan. Dan dulu saya beranggapan kalau semua yang naik pesawat terbang itu orang-orang kaya. Dan kemudian saat itu juga saya dan kebanyakan anak-anak seumuran saya waktu kecil bercita-cita buat jadi pilot. Atau juga bercita-cita jadi dokter yang nantinya naik helikopter.
            Sejak kecil saya ingin sekali naik pesawat terbang. Ketika kedua orang tua saya berangkat haji di tahun 2004 lalu, saya merasa senang sekaligus iri karena ayah dan ibu bakalan naik pesawat terbang. Selain kemahalan, keluarga saya nggak bakal naik pesawat terbang rame-rame karena memang kita tidak pernah pergi jauh seperti ke luar negeri.
            Kemudian di umur 17 adalah umur ketika saya merasakan naik pesawat. Bersama teman-teman AFS Chapter Surabaya saya berangkat ke Jakarta untuk menghadiri orientasi Nasional keberangkatan para siswa pertukaran pelajar se Indonesia. Saya duduk di pinggir jendela bersama Hersanti Rahayu di sebelah saya. Mulai dari take off hingga landing saya bolak-balik menengok ke jendela pesawat melihat daratan,gedung-gedung,rumah,pohon-pohon,dan sungai yang terlihat seperti miniatur belaka. Saya ingat waktu itu Lion Air pesawatnya. Akhirnya keinginan dari kecil pun tercapai juga. Dan tentunya untuk pergi ke Amerika saya bakalan naik pesawat. Jadi 10 hari kemudian saya naik pesawat lagi untuk ke Amerika Serikat. Kali ini pesawatnya jauh lebih gede. Lama perjalanan dari Indonesia ke Amerika menempuh sekitar 27 jam waktu itu termasuk transit di Jerman selama 6-7 jam. Dan saat itulah saya mengenal istilah jet lag. Di amerika pun ternyata saya dapat kesempatan naik pesawat lagi.hehe. Waktu itu bulan februari 2011 saya naik pesawat dari Portland ke Orlando yang jaraknya seperti dari sabang ke merauke, 6 jam perjalanan berangkat  6 jam perjalanan pulang. Oke sepertinya saya sudah puas cerita tentang pesawat sampai-sampai saya mbelengerí sama yang namanya naik pesawat. Memang Allah selalu merencanakan sesuatu dibalik sesuatu.

            …..
saat menulisa artikel ini (tampak samping)

saat menulis artikel ini (tampak depan)

kaca mata baru $10 an.hehe
            8 menit kemudian bus yang saya tumpangi sudah memasuki downtown Portland. Teringat tadi saya melihat pria berkaca mata hitam keren duduk di halte membuat saya ingin punya kaca mata hitam supaya terlihat keren seperti pria tadi.hehe. Turunlah saya di halte downtown Portland dan langsung bertolak menuju Pioneer Place Mall. Dengan membawa gitar saya berjalan dari halte downtown ke mall yang tepat berada di jantung kota Portland itu. Dengan membawa gitar pula saya memasuki mall terlihat seperti pengamen jalanan downtown Portland saja.Bukan, saya cuma siswa Wilson High School yang mengambil kelas gitar.hehe. H&M adalah toko tujuan saya. Saya sudah mengincar kaca mata 10 dolaran sejak lama di sana.haha. setelah saya coba beberapa kaca mata akhir nya jatuh pada kaca mata pada gambar di atas.
            Setelah itu saya langsung menuju MAX station untuk menunggu MAX (sejenis kereta listrik) menuju arah tempat dance studio. Akhirnya saya mengambil 4 kelas hip hop dan siap untuk memulai pelajaran hip hop hari kamis. Doakan semoga lancar ya! Dan ditunggu ceritanya pastinya.: )

Sunday, December 12, 2010

Jalan-jalan di Downtown Portland bareng Irvan & Ditra

Gaya narsis dengan si Ditra
hai hai. apa kabar ? pasti sedang gembira semua ya! semoga makin terhibur dengan posting saya kali ini.
Radiv,Ditra,Irvan sudah kenyang

Dengan si Irvan bak artis!
Saya posting sedikit cerita ketika saya jalan-jalan bersama Ditra,teman saya asal semarang,dan Irvan,teman saya asal Bandung. Kami bertiga ditempatkan di state yang sama,Oregon,USA. Saya dan Ditra di Portland, Irvan di Hillsboro,kota sebelah Portland. Hari itu hari Minggu,5 Desember 2010. Berawal dari si Irvan yang ingin berkunjung ke Portland untuk menukar kamera digital barunya di salah satu toko elektronik di Portland. Saya pun amat sangat bersedia menemani Irvan karena cukup lama tidak bertemu. Kita sepakat untuk bertemu pada hari minggu. Saya juga mengirim sms ke Ditra untuk sekalian jalan-jalan bertiga! Irvan berangkat dari Hillsboro sekitar pukul 10 pagi via MAX (Metro Area Express), semacam kereta listrik. Saya berangkat menemui Irvan di Beaverton Transit Center. Sebelumnya, saya mendapat pesan singkat dari Irvan kalau dia salah turun satu stasiun sebelum Beaverton Transit Center.Tapi akhirnya kita bertemu. Kita berdua melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan menggunakan bus. karena tidak ada bus jurusan mall yang kita tuju, kita harus oper ke bus lain. Kebetulan bus 54 yang kita naiki melintas di depan apartemen host family saya tinggal. Daripada menunggu di pinggir jalan, saya ajak Irvan ke rumah host family saya sambil menunggu bus nomor 56 datang. Saya cek di internet bus nomor 56 akan datang dalam 30 menit. Kita menunggu bus sambil main FIFA di PS3. Saya mengalahkan Irvan yang menggunakan Real Madrid di FIFA sedang saya memakai Barcelona! yeah!
menyantap sushi dan japanese food lain di sushi land!

30 menit berselang kita menuju bus stop dan berangkat menuju Washington Square. Dan di sana, si Ditra sudah menunggu sekitar 1 jam lebih! Jangan salahkan kita,tapi sopir bus nya ya Ditra! haha. Setelah urusan selesai di Washington, kita bertiga kelaparan dan sepakat untuk having lunch di Sushi Land, downtown Portland! Kita berangkat menggunakan bus nomor 56 menuju downtown,kemudian sesampainya di downtown kita oper lagi menggunakan street car. semacam kereta listrik seperti MAX yang ber rute di downtown saja.Sesampainya di sushi land, saya dan ditra menghabiskan 15 dolar sedangkan irvan sekitar 4 dolar. Saya dan Ditra sangat kelaparan sepertinya, tapi Irvan cepat sekali untuk kenyang!
Setelah terpuaskan di sushi land, kita beranjak ke pioneer square untuk bertemu host brother Irvan asal Moldova. Saya dan Irvan sedang butuh hoody keren. Kita ke mall lagi. Saya dan Irvan patungan buat beli 2 hoody karena beli satu, dapet 1 diskon 50% hehe.
kemudian saya berpisah dengan Irvan dan Ditra karena jalur pulang ke rumah yang berbeda. what a beautiful day

Friday, December 10, 2010

Ngeblog di Wilson High School

Saya posting blog di pelajaran Computer Science. Lagi kurang mood garap tugas di pelajaran ini. Saya rasa ngeblog bisa menghilangkan kepenatan dan sedikit bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan waktu. Daripada nganggur. Nih teman di sebelah saya malah main game gitu karena nothing to do. haha. di pelajaran computer science saya diajari bagaimana melakukan pemorgraman di microsoft visual c++. Pemograman dengan memasukan kode kode sehingga nanti muncul menjadi aplikasi yang bermacam-macam. Pelajaran ini lumayan sulit dan saya harus berusaha dobel di samping berfikir menemukan kode kode saya juga bekerja keras menerjemahkan intruksi yang ada di setiap tugas di kelas ini. haha. Menantang tentunya. saya sudah menggarap beberapa pemograman seperti, menghitung rumus kuadratik, tebak angka, program yang bisa menghitung nilai rata-rata siswa dengan praktis, program menghitung phytagoras, dan lain sebagainya. jadi.  ini lumayan bermanfaat!. ah saya ingin kembali bertugas! sungkan sama guru saya, Mr. Bartlo.hehe

Thursday, December 9, 2010

Portland oh Portland..

Portland di malam hari
Cerita berlanjut. Sebelumnya, maaf, grammar bahasa Indonesia saya sangat parah separah grammar bahasa inggris dan grammar suroboyoan saya.hehe. Singkat cerita, saya ditempatkan di Portland, Oregon. Di mana itu? Amerika pastinya. Memang. Saya sendiri juga tidak tahu ketika dulu mendapat info kalau saya ditempatkan di kota ini. Dan setelah setelah searching di google, ternyata Portland adalah kota yang sangat indah!! Portland berada di Northwest USA. Amerika sebelah barat laut. Sedikit berada di Utara. dan dingin tentunya.


Pemandangan indah khas Northwest dengan Mt. Hood yang tertutup es
dan Portland adalah salah satu lokasi syuting film "twilight" yang digandrungi remaja indonesia itu loh.haha. Setelah nonton seri pertama film tersebut, saya menangkap salah satu lokasi syuting twilight dan saya juga sempat ambil gambar di lokasi tersebut. yap, saya sukses mengambil gambar di salah satu lokasi twilight. Yaitu di Multnomah Falls. Air terjun tertinggi kedua di Amerika.
Berfoto di salah satu lokasi syuting "twilight movie", Multnomah FallsPortland
Selebihnya tempat syuting lainnya,terutama lokasi sekolah, bukanlah benar-benar di Forks,melainkan di Madison High School Portland. Tidak begitu jauh dengan lokasi sekolah saya, Wilson High School.



Portland adalah kota metropolis. Namun, metropolis Portland amat sangat berbeda dengan kota-kota metropolis lain di dunia. Meski metropolis, Portland sangatlah hijau! di balik gedung-gedung bertingkat, masih banyak ditemukan lokasi-lokasi teduh. sebuah kondisi yang amat saya sukai.