Thesis
: peran pesantren dalam membangun kualitas pendidikan pada anak serta
keunggulan pesantren dibandingkan dengan sekolah umum / formal
Bab
I
Pendahuluan
Pada zaman dahulu pada saat
lembaga-lembaga pendidikan mulai muncul di dunia Islam, masjid merupakan tempat
asal mula pendidikan dilaksanakan dan ditransferkan. Kemudian berkembang pada munculnya
maktab atau bisa disebut juga dengan adanya tempat-tempat khsus untuk menuntut
ilmu pada zaman itu. Semua ini didasarkan perintah Allah serta himbauan Nabi
Muhammad SAW tentang pentingnya membaca
dan menuntut ilmu. Dari sejarah lembaga pendidikan dari era Islam terdahulu,
terjadi turun-temurun tradisi menuntut ilmu di masjid dan di maktab atau
tempat-tempat khusus untuk menuntut ilmu hingga sekarang. Contoh lembaga
pendidikan yang merupakan hasil turun-temurun lembaga pendidikan era Islam
terdahulu adalah Pesantren. Pesantren, atau biasa juga disebut dengan pondok
pesantren (ponpes) adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan
nilai-nilai pada Al Quran dan Hadits. Indonesia merupakan salah satu negara
dengan jumlah pesantren yang besar dan ini menjadi salah satu keunikan dan salah
satu ciri khas yang membedakan antar lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Dari era ke era jumlah lembaga
pendidikan pesantren ini kian banyak karena selain karena jumlah populasi warga
mayoritas Islam di Indonesia kian meningkat, juga karena perkembangan zaman
yang begitu cepat sehingga banyak orang tua yang memilih untuk menyekolahkan
anaknya di pesantren.
Namun, persepsi masyarakat akan
pesantren akhir-akhir ini sering mengalami kesalahpahaman dan cenderung
mengidentikkan pesantren dengan “bengkel”.Bengkel adalah suatu tempat untuk
memperbaiki motor / mobil yang sedang rusak sehingga bisa berfungsi dengan baik
seperti semula. Kebanyakan masyarakat di Indonesia mengidentikkan pesantren
dengan bengkel karena mereka menganggap di pesantren lah tempat anak-anak nakal
berada, anak-anak nakal yang dimasukkan ke pesantren supaya bisa mengurangi
atau menghilangkan kenakalannya. Jadi dari sini timbul persepsi negatif tentang
pesantren karena dianggap sebagai bengkel bagi anak-anak nakal dan orang tua menginginkan
pesantren untuk memperbaiki disorientasi moral yang terjadi pada anaknya
tersebut. Dan di artikel tiga halaman ini saya akan memberikan analisa saya
tentang pesantren dan membuktikan bahwa Pesantren bukan “Bengkel” seperti apa
yang ada di perspektif masyrakat saat ini. Saya juga akan menjelaskan bagaimana
peran pesantren ini dalam meningkatkan kualitas keilmuan siswa serta
keunggulannya dibandingkan dengan sekolah umum / formal.
Hal-hal yang Membedakan Pesantren
Dengan Lembaga Pendidikan Umum / Sekolah
Formal
Hal-hal utama yang membedakan
pesantren dengan sekolah umum / formal adalah pada substansi pembelajaran yang
menekankan dan bersumber dari pelajaran-pelajaran agama Islam. Hal ini memang
ada di kuikulum sekolah umum / formal tentang pelajaran agama Islam, tapi tidak
seintensif di pesantren. Contohnya, di pesantren, siswa akan belajar lebih
banyak pelajaran-pelajaran agama seperti ilmu fiqh, akhlak, hadis, tauhid dan
lain sebagainya. Di sekolah umum / formal, siswa hanya mendapatkan pelajaran
agama secara garis besar dan tidak intensif seperti yang ada di pesantren.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa poin mendasar yang membedakan pesantren dengan
sekolah umum / formal adalah pada substansi pelajaran-pelajaran agama yang
diajarkan kepada siswanya.
Lebih lanjut tentang apa yang
membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal ialah pada
sistem pembelajarannya. Karena pesantren merupakan tradisi turun menurun dari
lembaga pendidikan era Islam terdahulu, jadi di pesantren masih ada kegiatan
belajar mengajar yang berpusat di Masjid atau dengan siswanya mendapatkan ilmu
dari gurunya dengan belajar di serambi masjid. Jadi ini juga menjadi poin yang
membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum / sekolah formal. Selain
itu, di pesantren juga siswa tidak tinggal bersama orang tua karena siswa
tinggal di lingkungan pesantren seperti di asrama-asrama dan belajar hidup
mandiri. Berbeda dengan sekolah umum / formal di mana siswa masih tinggal
bersama orang tua dan tidak tinggal di asrama-asrama seperti para siswa di
pesantren. Sebelumnya, pesantren memang lebih menekankan pada pembelajaran
pelajaran-pelajaran agama seperti beberapa contoh yang saya sebutkan tadi.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini muncul pesantren-pesantren
modern yang memiliki kurikulum yang ada di sekolah umum / formal. Sehingga
pesantren modern ini memiliki keunggulan karena siswa disamping belajar
intensif tentang pelajaran-pelajaran agama, mereka juga mempelajari apa yang
siswa di sekolah umum / formal seperti matematika, sains, bahasa, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren modern muncul
untuk menjawab tantangan era baru atau era modern yang menuntut siswa untuk
lebih paham mengenai hal-hal baru di luar sana dengan mengajarkan para siswanya
pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah umum / formal. Selain itu, di pesantren
modern yang juga memiliki kurikulum di sekolah formal / umum, siswa juga akan
mendapatkan ijazah yang sama dengan apa yang didapatkan siswa di sekolah umum
karena memang sudah diakui. Beberapa pesantren memang tidak mengeluarkan
ijazah, tapi siswanya tetap bisa mendapatkan ijazah itu dengan program ujian
penyetaraan. Dari sini perlahan-lahan kita bisa tahu apa sebenarnya keunggulan
dari pesantren ini disbanding dengan sekolah umum / formal.
Apa manfaatnya jika kita memasukkan
anak kita ke Pesantren?
Seperti
apa yang saya jelaskan di awal artikel ini, pesantren memberikan pembelajaran
intensif tentang pelajaran-pelajaran agama yang tidak akan didapat secara intensif
di sekolah umum / formal. Pesantren bukan lagi bengkel atau tempat untuk
memperbaiki kenakalan anak melainkan di sini pesantren adalah tempat untuk anak
menempa diri, berprestasi dan belajar mandiri karena jauh dari orang tua.
Pesantren saat ini memiliki objektif untuk mempersiapkan generasi yang akan
datang yang lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang kian berat di masa
depan. Tantangan-tantangan ini tidak hanya tantangan intelektual tetapi juga
tantangan dalam menghadapi krisis moral serta mencegah anak terjerembab dalam
ketidakpahaman tentang agama Islam yang dianutnya.
Karena di pesantren siswa lebih
intensif mempelajari agama, siswa lebih siap dalam mempersiapkan hidupnya
dengan modal-modal dasar agama yang kuat. Dibandingkan dengan anak yang sekolah
di lembaga pendidikan umum / formal. Mereka bahkan masih banyak yang tidak
memahami agama dan kesulitan untuk mempersiapkan diri mereka dengan modal agama
yang kuat. Jadi manfaat utama menyekolahkan anak kita di pesantren adalah anak
akan mendapat dasar agama yang kuat untuk mempersiapkan diri mereka di masa
yang akan datang dengan modal pengetahuan agama yang kuat.
Siapa bilang pesantren kalah dengan
sekolah umum / formal dalam hal prestasi akademik? Tentu saja tidak. Siswa dari
pesantren mampu bersaing dengan anak-anak dari sekolah formal dalam kompetisi
kompetisi sains atau yang lainnya. Di pesantren siswa masih bisa berprestasi
dan juga hal ini karena mereka juga belajar pelajaran formal dan diajar oleh
pengajar-pengajar yang kompeten seperti di sekolah formal sehingga siswa dari
pesantren mampu bersaing dan berprestasi. Tidak kalah dengan mereka yang ada di
sekolah formal.
Kesimpulan yang bisa diambil dari
artikel ini adalah, pesantren bukan lagi berperan sebagai bengkel karena ternyata
banyak keunggulan-keunggulan pesantren yang bisa membuat anak-anak kita menjadi
generasi yang lebih siap menghadapi tantangan era modern dan era globalisasi
ini dengan modal agama yang kuat, dan juga modal intelektual yang mumpuni.