Orlando, 2011. We are "Laskar Nusantara" (picture by: Afshan Javid,our friend from India)

Saturday, January 30, 2010

Jember Agraria - visitasi sang penyendiri- (bagian dua)

Baru dapat ponsel berkamera dari ayah dengan menukarkan ponsel lamaku. Aku manfaatkan dengan picturing  di pantai. Karena sendirian, aku lebih banyak berfoto gaya narsis (padahal tidak narsis,red). Suasananya mendukung sekali. Waktu itu sekitar pukul 10 pagi. Matahari bersinar dengan terangnya yang sebenarnya memiliki panas beribu-ribu derajat celcius.Kaki ini berjingkat jingkat kepanasan di atas pasir karena tidak ada benda serupa sandal yang melindunginya. Aku lebih mendekat ke pasir yang baru terkena deburan ombak. Dan masih ada sisa-sisa buihnya. Mulailah aku berfoto-foto. Setelah aku jalani ini, aku tertarik dengan fotografi. Bebas. Kulihat seorang wanita setengah baya bermain-main dengan anaknya di tepi pantai yang berombak. Sesembari ku ambil sepotong ranting kayu kira-kira berukuran 50 cm. aku goreskan tulisan-tulisan membentuk nama-nama. Agak aneh mungkin. Seorang remaja kelas dua sma sendirian jalan-jalan di tepi pantai dengan ponselnya jeprat jepret di laut dan bermain-main dengan menggoreskan tulisan-tulisan di pasir pantai dengan sebuah ranting.
Pantai Watu ulo sudah cukup. Dan aku tertarik untuk melanjutkan kunjunganku ke pantai berikutnya yang tak kalah eksotis. Tanjung Papuma. letaknya berada di seberang membentuk sudut 45 derajat dengan watu ulo. namun, harus bayar tiket lagi. empat ribu rupiah. Jalannya menanjak dan curam ditemani dengan tikungan tajam menukik. Pantas saja ada rambu yang berbunyi : "Gunakan gigi satu" dan "Jangan matikan mesin anda". Demi keselamatan pengunjung. Aku melalui salah satu jalan yang menanjak. Dan setelah tanjakan itu aku memandang keindahan karya esensial dari Allah, Subhanallah..betapa indahnya pantai tanjung papuma ini dari atas. Aku tidak sempat mengabadikannya dalam gambar. Karena lokasi yang pas untuk mengambil gambar ini, telah diakusisi oleh dua sejoli yang sedang berduaan di lokasi incaranku mengambil gambar. Daripada mengganggu mereka.hehe..Kulanjutkan menuju parkiran resort ini. Dan setelah ku memarkir motor dan lagi-lagi bertelanjang kaki, kulihat sebuah bus dari sebuah instansi dan datang bus satu lagi yang kulihat tadi di loket pembayaran. Beberapa anak kuliahan turun dari bus itu. Sepertinya akan melakukan konservasi,penelitian,observasi atau apalah itu sambil refreshing juga tentunya.

Karena tidak ada yang menemani, lagi-lagi aku mengambil gambar karya Allah ini dengan tanganku sendiri. Sempat juga foto bergaya narsis. Cuaca sangat cerah siang itu. Panas matahari menyengat hingga lapisan epidermisku (biologi pelajarannya bu Hani,,hehe..) Aku mengambil beberapa gambar di pantai ini. Pasirnya berbeda dengan di pantai sebelumnya. Di sini pasirnya putih. dan terlihat lembut. Ombaknya juga tidak terlalu besar. Sehingga di sini banyak sekali perahu-perahu nelayan disandarkan. Hey, tiba-tiba aku tertarik dengan sosok nelayan. Aku berjalan menuju sebuah perahu. Di sana seorang nelayan sedang sibuk menguras air yang ada di perahunya sembari ditemani buah hatinya yang duduk di atas batu besar di belakang perahu. Kudengar bocah kecil itu berbicara bahasa yang tak ku kenal (bahasa anak anak). Aku tertarik untuk berfoto dengan nelayan itu. Penampilannya sederhana namun agak nyentrik dengan penutup kepala rasta. Aku ajak di foto. Namun dengan polosnya dia menolak dengan alasan tidak biasa difoto. Yasudah aku tidak memaksa. Aku lanjutkan perjalananku dengan sempat iri melihat segerombolan anak muda sedang bermain sepak bola di tepi pantai. Aku menjumpai nelayan lagi!! dia bertelanjang dada sehingga nampak kulitnya yan gelap serta otot-ototnya yang timbul. Kubertanya "Ndamel nopo pak??'' (buat apa ini pak,red) . nelayan menjawab, "ndandani perahu kulo wonten sing bocor niki" (memperbaiki perahu saya ada yang bocor ini) . Aku ajak dia foto bareng seraya berdalih kalau ini buat kenang-kenangan karena aku akan pergi ninggalin jember buat sekolah ke mojokerto. Sang nelayan mau. Aku foto dua kali. ..
BERLANJUT DI EPISODE SELANJUTNYA (BAGIAN TIGA) KARENA AKU MAU BALIK KE PONDOK.DAN DI PONDOKKU TIDAK ADA AKSES INTERNET KARENA LETAKNYA DI PEGUNUNGAN. MOHON DOANYA KAWAN. SEGERA AKAN KULANJUTKAN GORESAN-GORESAN INSPIRASI UNTUK KALIAN SEMUA DI BLOG JELEK INI. TERIMA KASIH.

1 comment:

Saturday, January 30, 2010

Jember Agraria - visitasi sang penyendiri- (bagian dua)

Baru dapat ponsel berkamera dari ayah dengan menukarkan ponsel lamaku. Aku manfaatkan dengan picturing  di pantai. Karena sendirian, aku lebih banyak berfoto gaya narsis (padahal tidak narsis,red). Suasananya mendukung sekali. Waktu itu sekitar pukul 10 pagi. Matahari bersinar dengan terangnya yang sebenarnya memiliki panas beribu-ribu derajat celcius.Kaki ini berjingkat jingkat kepanasan di atas pasir karena tidak ada benda serupa sandal yang melindunginya. Aku lebih mendekat ke pasir yang baru terkena deburan ombak. Dan masih ada sisa-sisa buihnya. Mulailah aku berfoto-foto. Setelah aku jalani ini, aku tertarik dengan fotografi. Bebas. Kulihat seorang wanita setengah baya bermain-main dengan anaknya di tepi pantai yang berombak. Sesembari ku ambil sepotong ranting kayu kira-kira berukuran 50 cm. aku goreskan tulisan-tulisan membentuk nama-nama. Agak aneh mungkin. Seorang remaja kelas dua sma sendirian jalan-jalan di tepi pantai dengan ponselnya jeprat jepret di laut dan bermain-main dengan menggoreskan tulisan-tulisan di pasir pantai dengan sebuah ranting.
Pantai Watu ulo sudah cukup. Dan aku tertarik untuk melanjutkan kunjunganku ke pantai berikutnya yang tak kalah eksotis. Tanjung Papuma. letaknya berada di seberang membentuk sudut 45 derajat dengan watu ulo. namun, harus bayar tiket lagi. empat ribu rupiah. Jalannya menanjak dan curam ditemani dengan tikungan tajam menukik. Pantas saja ada rambu yang berbunyi : "Gunakan gigi satu" dan "Jangan matikan mesin anda". Demi keselamatan pengunjung. Aku melalui salah satu jalan yang menanjak. Dan setelah tanjakan itu aku memandang keindahan karya esensial dari Allah, Subhanallah..betapa indahnya pantai tanjung papuma ini dari atas. Aku tidak sempat mengabadikannya dalam gambar. Karena lokasi yang pas untuk mengambil gambar ini, telah diakusisi oleh dua sejoli yang sedang berduaan di lokasi incaranku mengambil gambar. Daripada mengganggu mereka.hehe..Kulanjutkan menuju parkiran resort ini. Dan setelah ku memarkir motor dan lagi-lagi bertelanjang kaki, kulihat sebuah bus dari sebuah instansi dan datang bus satu lagi yang kulihat tadi di loket pembayaran. Beberapa anak kuliahan turun dari bus itu. Sepertinya akan melakukan konservasi,penelitian,observasi atau apalah itu sambil refreshing juga tentunya.

Karena tidak ada yang menemani, lagi-lagi aku mengambil gambar karya Allah ini dengan tanganku sendiri. Sempat juga foto bergaya narsis. Cuaca sangat cerah siang itu. Panas matahari menyengat hingga lapisan epidermisku (biologi pelajarannya bu Hani,,hehe..) Aku mengambil beberapa gambar di pantai ini. Pasirnya berbeda dengan di pantai sebelumnya. Di sini pasirnya putih. dan terlihat lembut. Ombaknya juga tidak terlalu besar. Sehingga di sini banyak sekali perahu-perahu nelayan disandarkan. Hey, tiba-tiba aku tertarik dengan sosok nelayan. Aku berjalan menuju sebuah perahu. Di sana seorang nelayan sedang sibuk menguras air yang ada di perahunya sembari ditemani buah hatinya yang duduk di atas batu besar di belakang perahu. Kudengar bocah kecil itu berbicara bahasa yang tak ku kenal (bahasa anak anak). Aku tertarik untuk berfoto dengan nelayan itu. Penampilannya sederhana namun agak nyentrik dengan penutup kepala rasta. Aku ajak di foto. Namun dengan polosnya dia menolak dengan alasan tidak biasa difoto. Yasudah aku tidak memaksa. Aku lanjutkan perjalananku dengan sempat iri melihat segerombolan anak muda sedang bermain sepak bola di tepi pantai. Aku menjumpai nelayan lagi!! dia bertelanjang dada sehingga nampak kulitnya yan gelap serta otot-ototnya yang timbul. Kubertanya "Ndamel nopo pak??'' (buat apa ini pak,red) . nelayan menjawab, "ndandani perahu kulo wonten sing bocor niki" (memperbaiki perahu saya ada yang bocor ini) . Aku ajak dia foto bareng seraya berdalih kalau ini buat kenang-kenangan karena aku akan pergi ninggalin jember buat sekolah ke mojokerto. Sang nelayan mau. Aku foto dua kali. ..
BERLANJUT DI EPISODE SELANJUTNYA (BAGIAN TIGA) KARENA AKU MAU BALIK KE PONDOK.DAN DI PONDOKKU TIDAK ADA AKSES INTERNET KARENA LETAKNYA DI PEGUNUNGAN. MOHON DOANYA KAWAN. SEGERA AKAN KULANJUTKAN GORESAN-GORESAN INSPIRASI UNTUK KALIAN SEMUA DI BLOG JELEK INI. TERIMA KASIH.

1 comment: