Orlando, 2011. We are "Laskar Nusantara" (picture by: Afshan Javid,our friend from India)

Saturday, January 30, 2010

Jember Agraria - visitasi sang penyendiri-

Located at east java. terletak di jawa timur. Kota kecil memiliki berjuta kesan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Sudah lama tidak mengunjungi kota tempatku dilahirkan ini. Begitu terkesan kala mengunjunginya. Kebetulan saat itu jalanan basah akibat diguyur hujan semalaman. Aku tiba di kota ini ba'da isya. dan masih sempat merasakan tetesan air hujan rintik-rintik. Ayah menjemputku dengan mobil lawasnya. Biasanya beliau menjemputku  dengan sebuah sepeda motor. Aku amati kota ini. Indahnya. Banyak sekali lampu-lampu yang terang benderang menyinari jalanan sehingga mengakibatkan basahnya jalan terlihat mengkilat. Aku suka kota ini.
Beberapa hari di Jember aku merindukan laut nya. Tepatnya laut selatan. Dengan ombak yang besar membuatku terpancing untuk mengunjunginya. Kebetulan nenekku rumahnya dekat pantai sana..dan beliau di rumahku . Aku antarkan beliau melaju dengan motor bututku dengan kecepatan 50 km/jam. berjarak 27 kilometer dari kota Jember. sesampainya di sana aku bertemu dengan tante-tanteku yang sudah masak buat sarapanku rupanya. ya.aku belum sarapan pagi itu.Sarapan pagi. Jangan diceritakan karena membuat kalian semua menjadi lapar langsung pergi ke warung terdekat.hehe..
Seusai makan aku langsung berpamitan karena ada janji mau menjenguk temanku yang terkapar di rumah sakit karena serangan demam berdarah. Aku titipkan salamku untuk kakekku yang waktu itu masih di sawah. Aku beranjak mengendarai motorku ke arah pantai sekitar lima kilometer dari rumah nenek kakek tadi sebelum balik ke kota jember.
hm..sendirian..
Dalam perjalanan, hamparan sawah di bawah langit biru dengan pohon pohon yang berjajar simetris membentuk eksotika tersendiri di dalam pikiranku yang menyendiri ini. Dari kejauhan sudah terlihat biru laut itu. Dan dari kejauhan pula penjaga loket nampak. "Empat ribu mas. lho mas, kenapa itu tangannya??kecipratan tahi sapi tuh mas!!". apa?? ya aku lihat di tanganku ada cipratan tahi sapi melekat di sela sela jari dan juga di celanaku. aku sama sekali tidak merasakannya sampai-sampai penjaga loket tadi menegurku. Buru-buru aku ke laut. Kucari tempat teduh untuk mengistirahatkan motorku. Yah...di bawah pohon di sebelah mobil. Cukup teduh dan tidak berpasir sehingga menyulitkanku mengontrol motorku. Aku letakkan jaketku di jok motor beserta helmku. Aku jepitkan sepasang sendalku di penjepit di motorku. Bertelanjang kaki aku menuju ke tempat sejuta pasir..
Debuan ombak panatai watu ulo ini sudah lama tak kusaksikan..
To be continued... (hehe..)

1 comment:

Saturday, January 30, 2010

Jember Agraria - visitasi sang penyendiri-

Located at east java. terletak di jawa timur. Kota kecil memiliki berjuta kesan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Sudah lama tidak mengunjungi kota tempatku dilahirkan ini. Begitu terkesan kala mengunjunginya. Kebetulan saat itu jalanan basah akibat diguyur hujan semalaman. Aku tiba di kota ini ba'da isya. dan masih sempat merasakan tetesan air hujan rintik-rintik. Ayah menjemputku dengan mobil lawasnya. Biasanya beliau menjemputku  dengan sebuah sepeda motor. Aku amati kota ini. Indahnya. Banyak sekali lampu-lampu yang terang benderang menyinari jalanan sehingga mengakibatkan basahnya jalan terlihat mengkilat. Aku suka kota ini.
Beberapa hari di Jember aku merindukan laut nya. Tepatnya laut selatan. Dengan ombak yang besar membuatku terpancing untuk mengunjunginya. Kebetulan nenekku rumahnya dekat pantai sana..dan beliau di rumahku . Aku antarkan beliau melaju dengan motor bututku dengan kecepatan 50 km/jam. berjarak 27 kilometer dari kota Jember. sesampainya di sana aku bertemu dengan tante-tanteku yang sudah masak buat sarapanku rupanya. ya.aku belum sarapan pagi itu.Sarapan pagi. Jangan diceritakan karena membuat kalian semua menjadi lapar langsung pergi ke warung terdekat.hehe..
Seusai makan aku langsung berpamitan karena ada janji mau menjenguk temanku yang terkapar di rumah sakit karena serangan demam berdarah. Aku titipkan salamku untuk kakekku yang waktu itu masih di sawah. Aku beranjak mengendarai motorku ke arah pantai sekitar lima kilometer dari rumah nenek kakek tadi sebelum balik ke kota jember.
hm..sendirian..
Dalam perjalanan, hamparan sawah di bawah langit biru dengan pohon pohon yang berjajar simetris membentuk eksotika tersendiri di dalam pikiranku yang menyendiri ini. Dari kejauhan sudah terlihat biru laut itu. Dan dari kejauhan pula penjaga loket nampak. "Empat ribu mas. lho mas, kenapa itu tangannya??kecipratan tahi sapi tuh mas!!". apa?? ya aku lihat di tanganku ada cipratan tahi sapi melekat di sela sela jari dan juga di celanaku. aku sama sekali tidak merasakannya sampai-sampai penjaga loket tadi menegurku. Buru-buru aku ke laut. Kucari tempat teduh untuk mengistirahatkan motorku. Yah...di bawah pohon di sebelah mobil. Cukup teduh dan tidak berpasir sehingga menyulitkanku mengontrol motorku. Aku letakkan jaketku di jok motor beserta helmku. Aku jepitkan sepasang sendalku di penjepit di motorku. Bertelanjang kaki aku menuju ke tempat sejuta pasir..
Debuan ombak panatai watu ulo ini sudah lama tak kusaksikan..
To be continued... (hehe..)

1 comment: